Laman

Pengrajin Baju Bordir Tasikmalaya | Blog Bordir Tasik

Baju bordir Tasikmalaya sudah terkenal, pasarnya bukan hanya nasional, namun sudah mencapai pasar internasiona. Usaha kecil dan menengah cukup banyak menyerap tenaga kerja dengan investasi rata-rata yang relatif kecil. Bidang usaha bordir di Tasikmalaya tercatat dapat menyerap tidak kurang dari tiga puluh ribu orang yang tersebar di dua ribu unit usaha.
Jenis produk bordir bermacam-macam satu diantaranya adalah pakaian. Permintaan produk bordir berupa pakaian senantiasa mengalami peningkatan terutama menjelang perayaan hari besar umat Islam yaitu pada Idul Fitri dan Idul Adha. Permintaan produk bordir lainnya relatif stabil tidak terlalu terpengaruh dengan hari-hari besar Islam. Produk-produk dimaksud seperti louper, bedcover, penunjang alat makan dan lain-lain. Sebagian besar produk bordir ditujukan untuk memenuhi permintaan konsumen luar negeri, hanya 40% produksi bordir yang ditujukan untuk konsumen dalam negeri. Untuk pengembangan ekspor produk-produk bordir agar tetap diminati oleh konsumen di luar negeri, peningkatan mutu desain serta diversifikasi produk akan sangat membantu mempertahankan selera konsumen.

Kandungan lokal bidang usaha bordir adalah tenaga kerja murah. Bahan baku utama usaha bordir tasik berupa kain dan benang diperoleh dari luar daerah/impor. Dengan demikian bidang usaha bordir pada dasarnya kurang mengakar pada sumberdaya lokal. Kekuatan bidang usaha bordir terletak pada ketersediaan tenaga kerja yang cukup murah, namun memiliki keterampilan yang bisa diarahkan pada selera pasar. Bidang usaha yang kurang mengakar pada sumberdaya lokal sangat riskan, dan rentan terhadap goncangan ekonomi global. Namun demikian, karena upah tenaga kerja yang masih relatif rendah dibanding dengan upah yang berlaku dalam tatanan ekonomi global, maka usaha bordir masih dapat mengimbangi nilai bahan baku impor.
Pengaruh faktor eksternal yang mempengaruhi bidang usaha bordir cukup besar. Maka dalam upaya mempertahankan dan mengembangkan usaha bordir, sedapat mungkin meminimalisasi pengaruh faktor-faktor eksternal dengan langkah-langkah sebagai berikut.
- Orientasi pasar bordir harus tetap dipertahankan berorientasi ekspor. Kalau mungkin harus mencari peluang-peluang baru ekspor. Hal ini bertujuan untuk mengimbangi bahan baku yang berbasis impor.
Peningkatan keterampilan pengrajin dengan arahan pada peningkatan mutu dan desain produk yang lebih variatif, sehingga produk yang dihasilkan dapat memikat konsumen. - Adopsi inovasi teknologi baru yang dapat meningkatkan penggunaan komponen lokal serta efisiensi proses produksi yang pada gilirannya akan meningkatkan daya saing produk di pasar. - Penataan kelembagaan kemitraan antara pemilik modal dengan pengrajin. Sehingga kedua belah pihak memiliki keseimbangan yang proporsional dalam perolehan pendapatan dan resiko.

No comments:

Post a Comment